Senin, 17 Desember 2012

STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA

:: Lembaga Negara yang Independen


Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

:: Sebagai Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.


www.bi.go.id


Kamis, 15 November 2012

DEFINISI STABILITAS SISTEM KEUANGAN


Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) sebenarnya belum memiliki definisi  baku yang telah diterima secara internasional. Oleh karena itu, muncul beberapa definisi mengenai SSK yang pada intinya mengatakan bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil  pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi. Di bawah ini dikutip beberapa definisi SSK yang diambil dari berbagai sumber:

” Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan.”
” Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.”
” Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”

Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik). Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.

Meningkatnya kecenderungan globalisasi sektor finansial yang didukung oleh perkembangan teknologi  menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi produk keuangan semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin tinggi. Berbagai perkembangan tersebut selain dapat mengakibatkan sumber-sumber pemicu ketidakstabilan sistem keuangan meningkat dan semakin beragam, juga dapat mengakibatkan semakin sulitnya mengatasi ketidakstabilan tersebut.

Identifikasi terhadap sumber ketidakstabilan sistem keuangan umumnya lebih bersifat forward looking (melihat kedepan). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi risiko yang akan timbul serta akan mempengaruhi kondisi sistem keuangan mendatang. Atas dasar hasil identifikasi tersebut selanjutnya dilakukan analisis sampai seberapa jauh risiko berpotensi menjadi semakin membahayakan, meluas dan bersifat sistemik sehingga mampu melumpuhkan perekonomian.  

Ada beberapa alasan pentingnya SSK dalam sistem perekonomian kita, diantaranya:

1.      Kestabilan sistem keuangan akan membentuk pasar yang sehat, terkontrol dan alokasi dari berbagai sumber daya yang ada dapat dikondisikan secara optimal.
2.      Kestabilan sistem keuangan berdampak langsung dengan kesehatan dunia perbankan, dengan sistem keuangan yang stabil dunia perbankan dapat menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat secara maksimal, tentu hal ini juga akan mempengaruhi sektor riil.
3.      Dengan stabilnya sistem keuangan akan mempengaruhi perputaran jumlah uang beredar dimasyarakat karena sistem keuangan berjalan dengan baik, sehingga inflasipun dapat dikendalikan.
4.      Biaya dari instabilitas sistem keuangan dapat ditekan karena pengaruh dari instabilitas tersebut menyerang langsung sektor keuangan yang mempunyai biaya restrukturisasi yang tidak murah, seperti sektor perbankan.
5.      Instabilitas sistem keuangan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap terjadinya krisis moneter, sehingga diperlukan upaya yang maksimal dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.


Kegagalan pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusinon pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
§  Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.
§  Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
§  Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
§  Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan, " di dalam American Economic ReviewGeorge Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan)

§  KESIMPULAN
Stabilitas Sistem Keuangan merupakan elemen yang tidak terpisahkan dalam pembangunan sistem perekonomian suatu negara karena barkaitan langsung dengan stabilitas moneter. Dengan mengendalikan stabilitas keuangan gejala-gejala krisis yang akan menimpa suatu negara dapat diminimalisir atau bahkan dihindari. Pentingnya menjaga stabilitas keuangan bukan hanya berkaitan dengan pengendalian secara makro, tapi secara mikro juga dapat memberikan efek yang cukup signifikan. Oleh karena itu peran pemerintah serta lembaga-lembaga yang terkait didalamnya harus dioptimalkan guna menjaga kestabilan sistem keuangan tersebut.

Rabu, 07 November 2012

Langkah-Langkah Membuat Purchase dalam MYOB







 1.     Buka program Myob premier v8, buka file PT. Jaya   Cipta Lestari
 2.     Dalam jendela Command centre aktifkan modul Purchases.
 3.     Selanjutnya dalam modul purchases, klik enter purchases untuk mengaktifkan kotak dialog Purchases- New Service.
 4.     Tentukan status pembelian dengan mengklik panah drop down, berikut penjelasannya. Selanjutnya, anda klik tombol Layout.
5.     Kemudian, klik opsi item kemudian klik tombol OK Format purchases – new item ditampilkan.
6.     Untuk memasukkan transaksi pertama, tekan tombol tab, pilih penyalur Federal Motor dari kotak Select from list, kemudian klik use supplier.
7.     Kotak Terms akan menapilkan termin pembayaran sesuai dengan penyuntingan untuk penyalur ini pada card file terdahulu.
8.     Uncheck kotak periksa Tax Inclusive, karena barang tidak akan dibebankan pajak.
9.     Selanjutnya alamat perusahaan otomatis ditampilkan pada kotak Ship to ketik Anda memilih penyalur ini.
10.   Pada kolom Purchase # ketik nomor pembelian tidak melebihi 8 karakter lalu tekan tombol tab.
11.   Untuk kolom Date ketik  tanggal transaksi yaitu 07/01/07, lalu tekan tab.
12.   Pada kolom supplier Inv# anda ketik 1525 sebagai nomor faktur penjualan dari pemasok.  Sebagai ilustrasi lihat Gambar 4.6.
13.   Masukkan jumlah barang yang diterima pada kolom Received, ketik 2, lalu tekan tab.
14.   Kosongkan kolom Backorder karena tidak ada tunggakan pesanan, tekan tab dua kali.
15.   Pada kotak dialog select from list pilih Astrea supra, klik use item.  Lihat Gambar 4.7.
16.   Nama barang akan ditampilkan pada kolom description, tekan tombol tab.
17.   Ketik 7750000 pada kolom Price sebagai harga beli barang ini, tekan tab.
18.   Kosongkan kolom Dics%, tekan tab harga total harga akan tampil pada kolom Total.
19.   Kosongkan kolom job, dan pastikan kolom Tax terisi PPN.
20.   Ulangi langkah 14 dan 20 untuk mencatat item barang kedua.
21.   Selanjutnya untuk menambahkan subtotal line, tempatkan posisi kursor di bawah item kedua, klik menu Edit I insert subtotal.  Hasilnya baris subtotal akan ditambahkan.
22.   Catat item barang berikutnya, dengan menanggulangi langkah 14 s.d 24.
23.   Jika terdapat biaya pengangkutan dapat diisi pada kolom Freight, dalam hal ini kosongkan.  Pastikan kolom tax sejajar dengan kolom Freight terisi dengan PPN.
24.   Jika terdapat pembayaran uang  muka maupun pelunasan dapat dicatat pada kolom Paid Today, dalam hal ini kosongkan.

B. Mencatat Pembelian Berulang.

1. Menyimpan Pembelian Berulang (Save Reccuring).
Apabila anda sering melakukan pembelian berulang atau sekedar ingin menyimpan format pembelian, anda dapat memanfaatkan fasilitas Save Recurring untuk mempercepat kerja Anda.
Berikut langkah menyimpan transaksi berulang:
1.     Pastikan kotak dialog Purchases – New Item masih dalam keadaan aktif.
2.     Selanjutnya klik tombol Save Recurring apabila tampil kotak konfirmasi Myob accounting anda klik tombol No.
3.     Selanjutnya tampil kotak dialog Save recurring template, masukkan nama transaksi pada kolom Name, misal Pembelian : PT Federal Motor.
4.     Pastikan Frequency pembelian terisi dengan monthly atau tiap satu bulan.
5.     Pastikan tanggal perulangan traksaksi pada kolom Remind Every tercatat tanggal 7th.
6.     Terakhir klik tombol save template untuk menyimpannya.
7.     Kembali ke kotak Purchases – New item klik tombol record untuk menyimpan transaksi pembelian pertama, jika tampil kotak konfirmasi klik No.
8.     Setelah tersimpan kotak Purchases – New item akan ditampilkan kembli dalam keadaan kosong.
2. Menggunakan Pembelian Berulang (Use Recurring).
Untuk menggunakan transaksi pembelian berulang yng sebelumnya telah disimpan, ikuti langkah sebagai berikut :
1.     Pastikan kotak dialog Purchases – New Item masih dalam keadaan aktif.
2.     Selanjutnya klik tombol Use Recurring  yang akan menampilkan kotak dialog Purchases Register tab recurring templates beikut:
3.     Transaksi pembelian berulang yang telah Anda catat akan ditampilkan dalam kotak dialog ini.
4.     Pilih transaksi, klik Use recurring.
5.     Kotak dialog Purchases – New item kembali ditampilkan.
6.     Apabila terdapat penambahan atau perubahan yang Anda inginkan, masukkan kemudian klik tombol Record (dalam hal ini Anda klik Don’t Record karena transaksi belum digunakan sekarang namun baru akan digunakan pada bulan berikutnya).
7.     Kotak dialog Purchases – New Item kembali ditampilkan dalam keadaan kosong, klik Cancel untuk menutup kotak ini.
8.     Kembali ke kotak dialog Purchases Register klik Close untuk menutupnya.

C. Mencatat Pembayaran Hutang.

Sesuai dengan transaksi yang kedua yaitu Graha Motor akan membayarkan hutangnya kepada PT Federal Motor, untuk itu dalam subsession ini akan dibahas langkah mencatat pembayaran hutang. Pada MYOB, fasilitas pembayaran hutang dapat dicatat pada Pay Bills dalam modul purchases.  Fungsi yang sama juga terdapat pada Pay Bill pada modul banking.
Ikuti Langkah-langkah berikut :
1.     Pada modul Purchases, klik pay bills untuk mengaktifkan kotak dialog Pay bills.
2.     Opsi Pay from account telah ditandai, dengan akun pembayaran hutang yaitu Bank DKI  hal ini sesuai dengan pengaturan pada link Purchases Account Part 2 terdahulu.
3.     Kemudian klik anak panah pada bagian supplier, pilih penyalur PT Federal Motor dari kotak dialog Select From list, lalu klik Use supplier.
4.     Rincian hutang kepada PT Cipta Jaya Lestari ditampilkan.
5.     Perhatikan kembali Gambar 4.16 tempatkan kursor klik kolom Date ketik tanggal pelunasan 13/01/07.
6.     Tekan tombol tab, pada kolom Amount ketik 16000000.  Berikutnya klik di kolom Amount Applied, nilai pembayaran akan ditampilkan.
7.     Tekan tombol tab, hasilnya kolom Total Applied juga akan terisi dengan nilai pembayaran.
8.     Klik tombol Record untuk menyimpan pembayaran hutang kepada PT federal Motor.
9.     Transaksi telah disimpan, kotak dialog Pay bills ditampilkan kembali dalam keadaan kosong, klik tombol Cancel untuk menutup kotak dialog ini.

D. Mencatat Retur Pembelian. 
             
Retur pembelian dapat terjadi karena perusahaan mengembalikan barang yang telah dikirim kepada penyalur, hal ini bisa terjadi karena adanya barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan, atau terdapat kerusakan pada barang yang diterima.  Pencatatan retur pembelian akan mengakibatkan berkurangnya saldo akun hutang dan persediaan.
Untuk mencatat retur pembelian yang terjadi pada transaksi soal 3, ikuti langkah berikut:
1.     Pada modul purchases, klik purchases register untuk mengaktifkan kotak dialog Purchases register.
2.     Dalam kotak dialog Purchases register klik tab returns dan debits dan klik tombol New Purchase, untuk memasukkan transaksi retur pembelian.
3.     Selanjutnya tampil kotak dialog Purchases – New item, tekan tombol tab pilih nama supplier PT Federal Motor dari kotak dialog select from list, lalu klik tombol Use supplier.
4.     Atur format Layout menjadi item.
5.     Klik kolom purchase # ketik kode retur R-001.  Tekan tab.
6.     Pada kolom date isi tanggal transaksi ketik 22/01/07.  kemudian tekan dua kali tombol tab.
7.     Dalam kolom received ketik -1  tekan tiga kali tombol tab.
8.     Selanjutnya tampil kotak dialog select from list, pilih Tossa Prima lalu klik tombol Use item.
9.     Tekan tombol tab.  Hasilnya kolom price dan total akan terisi.  Pastikan kolom tax sejajar dengan kolom Freight terisi dengan PPN.
10.   Langkah terakhir klik tombol record, untuk menyimpan transaksi retur pembelian ini.
11.   Kotak dialog Purchases – New item akan ditampilkan kembali dalam keadaan kosong, klik tombol cancel untuk menutup kotak dialog ini.
12.   Anda akan dibawa kembali pada kotak dialog Purchases Register, hasil  pencatatan retur pembelian untuk transaksi nomor 3 akan ditampilkan disini. Klik tombol Close untuk menutup kotak dialog ini.


E.Menampilkan, Memperbaiki, dan Menghapus Jurnal Transaksi.

1. Menampilkan Jurnal Transaksi
Untuk menampilkan saldo awal hutang, jurnal pembelian, pembayaran maupun retur pembelian yang telah Anda buat sebelumnya.  Ikuti langkah berikut:
1. Dalam modul purchases klik transaction journal untuk mengaktifkan kotak dialog Transaction journal. 
2. Untuk menampilkan saldo awal hutang, jurnal transaksi pembelian dan retur pembelian, pastikan anda berada pada tab purchases, selanjutnya dalam kolom Dated from ketik 01/01/07, tekan tab lalu pada kolom To ketik 31/01/07, lalu tekan tab lagi untuk menampilkan jurnal transaksi.
3. Sedangkan untuk menampilkan jurnal transaksi pembayaran Anda klik tab Disbursements.
2. Memperbaiki Jurnal Transaksi
Apabila pada saat semua jurnal transaksi telah ditampilkan, maka perhatikan, jika dalam pencatatan jurnal terjadi kesalahan atau kekurangan anda dapat memperbaiki kesalahan ataupun kekurangan tersebut dengan cara sebagai berikut :
1.     Pastikan kotak dialog Transaction Journal masih dalam keadaan aktif.
2.     Selanjutnya klik anak panah pada jurnal yang akan diperbaiki.
3.     Kotak dialog Purchases – Edit item ditampilkan.
4.     Perbaikilah, lalu klik tombol OK untuk menyimpan hasil perubahan yang telah dilakukan.
5.     Anda akan dibawa kembali dalam kotak dialog Transaction journal, perubahan yang telah dilakukan akan ditampilkan dalam kotak dialog ini.
3. Menghapus Jurnal Transaksi
Bila transaksi pembelian, retur pembelian dan pembayaran yang telah kita catat ternyata salah atau tercatat 2 kali, anda dapat menghapusnya dengan langkah sebagai berikut :
1.     Pastikan kotak dialog Transaction journal masih dalam keadaan aktif.
2.     Selanjutnya klik anak panah salah satu jurnal transaksi pada kotak dialog transaction jurnal yang akan dihapus.
3.     Setelah kotak dialog Purchases-Edit item ditampilkan, berikutnya klik menu edit I delete purchase.
4.     Hasilnya transaksi akan terhapus dari kotak dialog Transaction journal.
5.     Terakhir klik tombol close, untuk menutup kotak dialog transaction journal.
4. Laporan Pembelian.
Anda juga dapat menampilkan laporan jurnal transaksi yang dibuat dari record journal entry dengan periode tanggal yang terpilih.  Laporan ini nantinya dapat dikirim ke program lain missal ke Microsoft Excel.  Ikuti langkahnya berikut :
1.     Dari jendela Command centre, anda klik Commmand Panel: Reports, lalu klik Purchases.
2.     Kemudian tampil jendela Index to reports, untuk menampilkan laporan pembelian per penyalur dalam kotak name pilih Supplier I Purchases Detail lalu klik tombol customize.
3.     Pada kotak dialog Report customization ditampilkan.  Tentukan periode laporan pada kolom  dated from ketik 01/01/2007 dan kolom To 31/01/07, kemudian klik tombol display.
4.     Hasilnya laporan pembelian, retur pembelian dan pembayaran akan ditampilkan per penyalur pada jendela Report Display sesuai periode laporan yang telah ditentukan.
5.     Laporan ini dapat langsung anda cetak dengan mengklik tombol print atau jika anda ingin men-export ke program lain klik tombol Send to misal ke program Excel maka klik Send to I excel, tampilan laporan pada jendela Excel.

Langkah-Langkah Menggunakan Data Bases pada Mysql


Buka Xampp start  apache dan mysql  seperti dibawah ini .
Buka Command Prompt  untuk menuliskan perintahnya.

Menjalankan  databases mysql dengan cara :
  •  Ketik  c:\>cd  xampp\mysql\bin;
  • C:\xampp\mysql –h localhost –u root;
  • Hingga tampilan akan seperti dibawah ini

Membuat databases dengan cara  :

  • Ketik mysqql> create database nama database;  
  • Jika berhasil akan tertuliskan Query ok

Menjalankan database dengan cara :
  • ·         Ketik mysql> Use nama database;

Membuat tabel pada database dengan cara :
  • ·         Ketik mysql> create tabel nama tabel(nama field beserta (type fieldnya));


Selanjutnya kita mengisi recordnya dengan cara :
  • ·         Ketik mysql> insert into nama tabel values;
  • ·         Jika berhasil akan tertulis Query ok

Membuat tabel kedua dengan cara :
  • ·         Ketik mysql> Create table nama tabel(nama field beserta (type fieldnya));
  • ·         Jika berhasil akan tertulis Query ok.

Membuat record pada field yang sudah dibuat diatas dengan cara:
  • ·         Ketik mysql> insert into nama tabel values(nama record yang ingin dibuat);
  • ·         Jika berhasil akan tertulis Query ok.

Menampilkan Tabel yang sudah buat, dengan cara:
  • ·         Ketik mysql> Select * from nama tabel;

Kamis, 18 Oktober 2012

Rabu, 10 Oktober 2012

Tujuan Dan Fungsi Koperasi


A. Pengertian Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau memberi layanan kepada masyarakat.
Adapun perbedaan antara badan usaha dengan perusahaan. Badan Usaha menggunakan kesatuan yuridis ( aspek-aspek hukum yang harus dipenuhi ) untuk mencapai tujuan sedangkan perusahaan adalah kesatuan faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan merupakan salah satu bagian atau alat badan usaha untuk mencapai tujuan. Badan usaha bisa saja memilki beberapa perusahaan untuk mencapai tujuan.

B. Koperasi Sebagai Badan Usaha
Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip –prinsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan usaha juga berarti merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost). Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.
Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Khusus yang menyangkut aspek perkoperasian, ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha yaitu :
1. Status dan Motif anggota koperasi
2. Kegiatan usaha
3. Permodalan koperasi
4. SHU koperasi

C. Tujuan dan Nilai Koperasi
  • Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
  • Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba.
Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota.“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.
  • Nilai-Nilai Koperasi
Nilai nilai koperasi adala nilai egaliterian, kesamaan, kekeluargaan, self help, peduli terhadap sesama dan kemandirian salaha satunya. Koperasi indonesia berangkat dari nilai koletivisme yang tercermin dengan budaya gotong royong.
D. Mendefinisikan Tujuan Perusahaan dan Nilai Koperasi
Prof William F. Glueck (1984), pakar manajemen terkemuka dari Universitas Gerogia dalam bukunya strategy Manajemne And Busssines Policy, 2nd ed, mendefinisikan tujuan perusahaan sebagai hasil terakhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya.
Selanjutnya, Glueck menjelaskan 4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan.
  • Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya
  • Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan
  • Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaa prestasi organisasi
  • Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.


Dalam merumuskan tujuan perusahaan, perlu diperhatikan keseimbangan kepentingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam perusahaan, tujuan perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan manajemen seperti memaksimumkan keuntungan ataupun efisiensi, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, modal, pekerja, konsumen, pemasok (suppliers), lingkungan, masyarakat , dan pemerintah.

Dalam banyak kasus perusahaan bisnis, tujuan umumnya didapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
  1. Memaksimumkan keuntugan (Maximize profit)
  2. Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm)
  3. Memaksimumkan biaya (minimize profit)
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya  pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat  (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost). Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3).

E. Keterbatasan teori perusahaan :

1.   Adanya kesulitan menentukan apakah manajemen suatu perusahaan  memaksimumkan nilai perusahaan atau hanya memuaskan pemiliknya sembari mencari tujuan lainnya.
2.  Biaya dan manfaat dari setiap tindakan harus dipertimbangkan sebelum keputusan diambil.
3.  Kritik atas tanggung jawab sosial.

F. Teori Laba
Tingkat laba biasanya berbeda di antara perusahaan dalam industri yang sama dan perbedaannya semakin besar pada industri yang berbeda. Beberapa teori berusaha untuk menjelaskan perbedaan tersebut.
  •     Teori laba dalam menghadapi risiko
Menurut teori ini, hasil laba ekonomi di atas normal dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan bertahan di beberapa bidang seperti eksplorasi minyak yang memiliki risiko di atas rata-rata.
·         Teori laba karena pergesekan
Teori ini menekankan bahwa laba timbul akibat pergesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang. Jadi, dalam jangka panjang, pada keseimbangan persaingan sempurna, perusahaan cenderung menghasilkan laba normal saja (yang telah disesuaikan dengan risiko) atau laba(ekonomi) nol dari investasinya.
  •   Teori laba monopoli
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan karena faktor-faktor (skala ekonomis, kebutuhan-kebutuhan modal atau hak paten) bisa bertindak sebagai monopolis yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba di atas normal untuk jangka panjang.
  •   Teori laba inovasi
Pada teori inovasi ini, laba di atas normal merupakan kompensasi dari inovasi yang berhasil.
  • Teori laba Frisional ( Frictional Theory of Profit )
Teori ini menekankan bahwa keuntungan meningkat sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan jangka panjang (long run equilibrium).

G. Fungsi Laba

 Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai realokasi sumber daya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu. Laba dapat turun akibat adanya pesaing baru yang muncul dalam pasar.

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industri, sebaliknya, laba yang rendah adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk yang ditangani, laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat. Profit bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan. Fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.

H. Tentang jenis koperasi ini terdapat dalam pasal 17 Bagian 6 UU No.12 tahun 1967, dilakukan dengan:

1.  Lapangan usahanya
a. Koperasi konsumsi, yang berusaha untuk menyediakan barang barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik barang keperluan sehari-hari maupun barang-barang kebutuhan sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya, dalam arti dapat dijangkau oleh daya belinya.

b. Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit, yang berusaha untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang atau barang dengan bunga yang serendah-rendahnya.

c. Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah memasarkannya.

d. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.

2. Golongan masyarakat yang berkumpul mendirikannya:
a. Koperasi pegawai negeri, yang anggota-anggotanya terdiri dari para pegawai negeri dalam suatu daerah kerja.

b. Koperasi di lingkungan Angkatan Bersenjata (PRIMKOPAD, PRIMKOPAL, PRIKOPARADA, PRIMKOPOL), yang merupakan wadah penampungan kegiatan-kegiatan kekaryaan anggota angkatan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota beserta keluarganya.

c. Koperasi wanita, koperasi guru, koperasi veteran, koperasi kaum pensiunan dan sebagainya, yang masing-masing berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi (hidup) para anggotanya dalam golongannya masing-masing.


DAFTAR PUSTAKA