Ehm,
hari ini yang aku ceritakan adalah hal-hal yang telah aku lihat terhadap
lingkunganku. Awalnya aku tak pernah menyadari dan tak pernah memperdulikan
tentang semua itu, yang aku pikirkan hanyalah diriku sendiri, masalahku dan
hidupu.
Beberapa
kejadian membuat aku sedikit membuka mata, sejenak aku mulai berpikir dan
memandangi hal-hal dan kejadian demi kejadian yang terjadi pada sekitarku.
Aku
mengawali kisahku, pada saat aku memulai aktivitasku sebagai mahasiswi. Berangkat
kuliah, menggunakan transportasi umum. Pemandangan yang sudah biasa kulihat
setiap harinya, pada setiap lampu merah aku melihat banyak sekali pengamen
jalanan, pengemis, orang yang cacat mental, maupun orang yang kurang beruntung
nasibnya karena tidak memiliki anggota tubuah yang lengkap. Dalam benakku, aku
hanya merasa mereka punya cara tersendiri untuk memenuhi kehidupan mereka,
bahkan aku terkadang merasa risih dengan pemandangan yang harus selalu aku
lihat setiap harinya. Mungkin bagi kalian aku adalah sosok yang kurang peduli
terhadap lngkungan. Mataku begitu tertutup oleh semua apa yang menjadi prioritas
dalam hidupku, namun aku sesekali memberikan mereka sedikit uang yang aku
miliki untuk para pengamen jalan tersebut.
Hari
lepas hari banyak kejadian yg aku lalui, tak henti aku memandangi setiap
kejadian yang ada pada sekitarku, sisi kanan yang penuh dengan perumahan kumuh,
sisi kiriku nampak generasi muda yang terlihat kurang bersemangat untuk
menempuh pendidikannhya, pemandangan didepanku kemacetan yg tiada henti,
pemandagan di belakangku adalah orang-orang yg tau kemana mereka akan pergi.
Kehidupan
ku tetap berjalan seperti biasanya, yang berbeda hanyalah masalah yang sedang
aku hadapi. Suatu ketika aku mengalami suatu masalah yang ku anggap, aku tak
mampu untuk melangkah, dan sejenak aku ingin sendiri dalam sebuah ketenangan.
Namun aku sadar kalau kehidupan harus terus berjalan, kenyataan yang harus aku
lihat adalah aku harus tetap melihat sebuah pemandangan yang sama untuk setiap
tempat yang aku lalui, namun sedikit aku berfikir melihat sesosok anak kecil
dengan baju kotornya memberikan sebuah senyuman hangat tertuju padaku. Betapa
aku terenyuh pada senyuman anak tersebut, sejenak aku berfikir ulang tentang
masalah yang aku alami saat itu, dalam hati aku berkata ‘sebenarnya mungkin
setiap sosok yang sering aku temui sebenarnya mereka pun memendam masalah,
mungkin mereka ingin sekali merasakan sebuah keheningan namun mereka begitu
kuat menjalani ini semua, betapa aku lemahnya dihadapan mereka’.
Mulai
saat itu, aku memulai aktivitasku dengan semangat yang lebih. Aku pun mulai
menghargai mereka, walau terkadang hanya sebuah senyuman, namun dengan senyuman
mungkin mereka akan merasa lebih dihargai.
Pembelajaran
yang boleh aku dapat adalah, mungkin diluar sana masalah yang akan nampak
mungkin akan lebih kompleks,aku mungkin tak akan pernah mengerti apa yang
menjadi penyebab ini semua. Dahulu sekitarku adalah suatu tempat yang begitu
damai, penuh dengan kasih sayang, saling menghargai, pemandangan yang indah.
Sekarang semuanya serba berubah, sekarang bukanlah dahulu, sampai kapan aku
harus tertidur oleh kenyaman duniaku snediri sedangkan diluar sana banyak tangisan,
jeritan meminta tolong, tangan-tangan yg terulur. Aku tak ingin terdiam meliaht
generasiku hancur, Aku ingin melakukan apa yang aku bisa lakukan untuk
generasiku, sebaik-baiknya dari diriku, untukmu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar