Senin, 16 April 2012

REVOLUSI HIJAU SEBAGAI KETAHAN PANGAN INDONESIA


A.PENDAHULUAN

Indonesia adalah Negara Agraris yang kaya akan sumber daya alam , hal ini menyebabkan banyak penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani . Indonesia memiliki banyak sekali lahan subur dengan iklim tropis yang cocok untuk lahan pertanian . Awalnya pertanian sangat berkembang baik di Indonesia ,bahkan pada orde baru Indonesia dapat mencapai SWASEMBADA PANGAN , yang menyebabkan kebutuhan pangan untuk rakyat Indonesia juga tercukupi ,bahkan Indonesia dapat mengekspor beras ke Negara lain . Pertanian saat itu menjadi faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menjadi perhatian utama .

Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.

Revolusi Hijau merupakan langkah yang baik untuk mengembangkan pertanian di Indonesia. Pemerintah dapat menyisihkan sebagian dana APBN untuk meningkatkan pertanian , untuk meningkatkan ketahanan pangan maka petani Indonesia harus mendapat motivasi untuk meningkatkan hasil pertaniannya ,walaupun saat ini masyarakat banyak yang beralih pada bidang industry ,karana pertanian dianggap kurang untuk mencukupi kebutuhan mereka , ditambah lagi dengan semakin sedikitnya lahan pertanian karena digunakan untuk pembangunan industry maupun prasarana lainnya ,namun hal ini tidak dapat menghentikan mata pencaharian masyarakat ,khususnya masyarakat pedesaan . Karna hal ini merupakan satu-satunya hal yang dapat dijadikan sebagai mata pencaharian mereka ,oleh sebab itu pemerintah harus memperhatikan kondisi pertanian di Indonesia agar pertanian kita dapat kembali bangkit seperti pada masa orde baru .


Dampak Positif Pertanian

Pertanian Organik
Pertanian organik adalah metode menumbuhkan tanaman buah, sayur-saturan atau tanaman hias tanpa menggunakan pestisida, herbisida atau pupuk buatan. Pertanian organik dewasa ini adalah kombinasi dari metode ilmiah terbaik dari ilmu pertanian masa lampau dan juga ilmu pertanian masa kini yang telah maju. Tidak seperti pertanian konvensional yang menentang alam, pertanian organik justru mengikuti kehendak alam. Proses yang terjadi dalam pertanian organik semuanya alami. Hampir semua produk organik itu berkualitas baik, jika petani menerapkan standar kedisiplinan tinggi selama kultivasi. Pertanian organik juga berbiaya rendah dalam jangka panjang karena menjaga nutrisi tetap ada dalam tanah.

Bagi lingkungan sendiri, pertanian organik memiliki dua keuntungan yang besar. Keuntungan pertama adalah ramah iklim, karena gas rumah kaca yang dihasilkan lebih sedikit dalam proses kultivasinya. Yang kedua adalah ramah ekologi, mengingat metode alamiah yang digunakan dalam kultivasi tidak menyebabkan polusi pada tanah dan air. Bagi petani secara jangka panjang dapat menghemat pengeluaran untuk memperbaiki mutu lahan pertanian, disamping penghasilan yang meningkat akibat eliminasi penggunaan bahan kimia yang berharga mahal. Selain itu, petani juga bekerja di lingkungan yang aman karena absennya penggunaan bahan kimia yang dapat mengganggu    kesehatan.

Produksi Meningkat

Produksi beras, jagung, dan gandum terus meningkat.  Peningkatan produksi dapat dikaitkan secara kasar sama untuk irigasi, pupuk, dan benih pengembangan, setidaknya dalam kasus beras Asia.  Sedangkan output pertanian meningkat sebagai akibat dari Revolusi Hijau, Teknik Revolusi Hijau juga sangat bergantung pada kimia pupuk , pestisida dan herbisida .

Efek pada Ketahanan Pangan


  • Para penduduk dunia telah tumbuh sekitar empat miliar sejak awal Revolusi Hijau dan banyak yang percaya bahwa tanpa Revolusi, akan ada lebih besar kelaparan dan kekurangan gizi .  Antara tahun 1950 dan 1984, sebagai Revolusi Hijau berubah pertanian di seluruh dunia, produksi pertanian mengalami peningkatan disetiap Negara .
  • Produksi meningkat didorong oleh Revolusi Hijau sering dikreditkan dengan memiliki luas membantu untuk menghindari kelaparan , dan untuk memberi makan jutaan orang. 
  • Ada juga pendapat bahwa Revolusi Hijau telah meningkatkan ketahanan pangan bagi sejumlah besar orang. 

Dampak Negatif Pertanian

Pestisida Berpengaruh Buruk Terhadap Kualitas Lingkungan
Masalah yang banyak diprihatinkan dalam pelaksanaan program pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah masalah pencemaran yang diakibatkan penggunaan pestisida di bidang pertanian, kehutanan,  pemukiman, maupun di sektor kesehatan. Pencemaran pestisida terjadi karena adanya residu yang tertinggal di lingkungan fisik dan biotis disekitar kita. Sehingga akan menyebabkan kualitas lingkungan hidup manusia semakin menurun.
Pestisida sebagai bahan beracun, termasuk bahan pencemar yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pencemaran dapat terjadi karena pestisida menyebar melalui angin, melalui aliran air dan terbawa melalui tubuh organisme yang dikenainya. Residu pestisida sintesis sangat sulit terurai secara alami. Bahkan untuk beberapa jenis pestisida, residunya dapat bertahan hingga puluhan tahun. Dari beberapa hasil monitoring residu  yang dilaksanakan, diketahui bahwa saat ini residu pestisida hampir ditemukan di setiap tempat lingkungan sekitar kita. Kondisi ini secara tidak langsung dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap  organisma bukan sasaran. Oleh karena sifatnya yang beracun serta relatif persisten di lingkungan, maka residu yang ditinggalkan pada lingkungan menjadi masalah.
Residu pestisida telah diketemukan di dalam tanah, ada di air minum, air sungai, air sumur, maupun di udara. Dan yang paling berbahaya racun pestisida kemungkinan terdapat di dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, seperti sayuran dan buah-buahan.
Pencemaran pestisida yang diaplikasikan di sawah beririgasi sebahagian besar menyebar di dalam air pengairan, dan terus ke sungai dan akhirnya ke laut. Memang di dalam air terjadi pengenceran, sebahagian ada  yang terurai dan sebahagian lagi tetap persisten. Meskipun konsentrasi residu mengecil, tetapi masih tetap mengandung resiko mencemarkan lingkungan. Sebagian besar pestisida yang jatuh ke tanah yang dituju akan terbawa oleh aliran air irigasi.
Kasus pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida dampaknya tidak segera dapat dilihat. Sehingga sering kali diabaikan dan terkadang dianggap sebagai akibat sampingan yang tak dapat dihindari. Akibat pencemaran lingkungan terhadap organisma biosfer, dapat mengakibatkan kematian dan menciptakan hilangnya spesies tertentu yang bukan jasad sasaran. Sedangkan kehilangan satu spesies dari muka bumi dapat menimbulkan akibat negatif jangka panjang yang tidak dapat diperbaharui. Seringkali yang langsung terbunuh oleh penggunaan pestisida adalah spesies serangga yang menguntungkan seperti lebah, musuh alami hama, invertebrata, dan bangsa burung.

            Oleh sebab itu  perkembangan pertanian di Indonesia harus juga diimbangi dengan perkembangan kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat .

Daftar pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar