Minggu, 22 April 2012

Sekarang Dia Mengerti …


Sebuah kisah yang ingin aku tulis kali ini adalah sebuah cerita yang awalnya aku kira hanya ada dalam dongeng atau sinetron belaka, namun ternyata aku menyaksikannya secara langsung kisah ini .

Seorang ibu yang sudah sekian lama ingin memiliki anak, tak kunjung mendapatkan anak. Sampai akhirnya dia memilih untuk mengadopsi seorang anak. Ibu ini bukan berasal dari keluarga yang mampu, dia hanya seorang ibu sederhana, baik, sangat perhatian, tulus, dan penuh kasih sayang.

Ibu ini akhirnya mempunyai anak laki-laki yang mempunyai paras yang tampan. Waktu menunggu yang cukup lama membuahkan anak yang istimewa. Beberapa bulan kebersamaan anak ini bersama ibunya terlihat begitu menyenangkan. Tapi suatu ketika anak ini sakit demam yang tak kunjung turun, sang ibupun bergegas membawa anak ini kerumah sakit. Sang ibu berharap anak ini hanya demam biasa karna dia tak mau kehilangan anak satu-satunya. Dokterpun mulai memberitahu ibu ini tentang penyakit yang dialami anak laki-laki nya. Dokter berkata bahwa anak ini mempunyai kelainan dia akan berbeda dengan anak-anak yang lain, karna dia mempunyai keterbelakangan mental.  Sang ibu hanya menghela nafas, dan dia tetap menerima anak itu serta tetap berpikir bahwa dia istimewa.

Tiga Tahun Kemudian …

Anak laki-laki ini tumbuh dengan baik, yang berbeda dari dia adalah dia sulit beradaptasi dengan lingkungannya, cukup hiperaktif, namun anak ini adalah anak yang cerdas. Dia pun akhirnya memasuki pendidikan untuk anak usia dini, disekolah dia hanya ingin sendiri, sulit sekali diatur sampai akhirnya dia disediakan ruangan khusus untuk sekolahnya. Awalnya sang ibu merasa keberatan, tapi ibu berusaha untuk mengerti. Anak laki-laki ini sulit sekali untuk dikendalikan, dia hanya mau belajar kalau sang ibu memarahinya.

Bukan hanya disekolah, tapi dirumah pun tidak ada anak sebayanya yang ingin bermain dengannya karna perilakunya yang susah diatur, setiap kali bermain dia hanya ditemani oleh sang ibu, dalam hati sang ibu dia merasa sangat sedih, mungkin dia merasa semuanya terasa tidak adil untuk masa kecil anaknya. Sesekali dia berusaha untuk mengajak berbicara anak ini, dia mungkin bisa berbicara namun dia tidak mampu mengutarakannya, yang dapat dia katakana hanyalah ‘Aku Sayang Ibu’. Tiap kali mendengar kata itu sang ibu kembali merasa bahwa dia istimewa. Setiap hari tanpa lelah sang ibu berusaha melatih anak ini untuk dapat berperilaku lebih tenang, berlatih berbicara, membaca buku cerita, memperkenalkannya pada lingkungan dan teman-temannya .

Enam Tahun Kemudian …

Perubahan demi perubahan mulai terjadi dalam dirinya, anak ini menjadi sangat pintar, lebih tenang dan mampu berperilaku baik pada teman sebayanya. Anak ini pun memasuki sekolah dasar, walau mengalami perubahan namun sifat hiperaktif nya masih ada, dia sangat tidak suka dipaksa, dan melihat semua orang berbicara.

Sang ibupun memarahinya karna terlalu kesal dia memukul anak ini, walaupun sang ibu sebenernya tidak ingin melakukannya namun dia hanya ingin sang anak mengerti dan dapat bertingkah laku seperti anak normal. Setiap kali dia berbuat onar dia pasti dipukuli oleh sang ibu . Perlahan-lahan dia mulai dapat berpikir seperti anak normal, sekarang dia mulai dapat bermain dengan temannya, belajar dan tau yang baik dan yang benar.

Satu hal yang tidak diketahui sang ibu adalah tentang perasaan anak ini, dia anak yang polos, percaya pada semua kata ibunya dan perkataan teman-temannya. Sesekali anak ini demi memiliki seorang teman dia mau melakukan apapun yang diperintahkan oleh temannya walaupun dia harus terjatuh, sakit yang penting sekitarnya menyayanginya. Sampai suatu ketika sang ibu melihat anaknya diperlakukan kurang baik oleh temannya. Tanpa berpikir panjang sang ibu memarahi temannya. Anak ini disuruh pulang, dirumah ibu bertanya ‘mengapa kamu melakukan hal seperti itu?’. Dia hanya menjawab ‘aku ingin memiliki teman bu, aku mohon ibu jangan marah pada mereka, tapi ibu boleh memukulku’. Sang ibu memberitahu pada anaknya kalau hal itu salah, dia mulai mengerti tentang hal itu.

Sore hari, saat suasana hening , tiba-tiba anak ini bertanya ‘apakah ibu sayang padaku, kenapa aku berbeda, kenapa mereka tidak mau berteman dengan ku bu, apakah kalau aku jadi anak baik semua orang akan sayang padaku ?’

Sang ibu hanya memeluk anaknya dan berkata ‘kami semua menyayangimu’. Ibu tidak pernah merasa menyesal memiliki anak sepertimu, bagi ibu memiliki malaikat kecil sepertimu begitu istimewa.

Dua Puluh Tahun Kemudian…

Anak ini tumbuh menjadi orang yang sangat hebat, sang ibu akhirnya menceritakan semua kebenaran tentang dirinya kepada anak tersebut, sekarang dia menjadi anak yang sukses, kaya, tampan dan istimewa.

Kini sang anak mengerti apa itu teman, apa itu berbuat baik, apa itu rasa sayang. Tak lama kebersamaan mereka,sang ibu meninggal dunia untuk selamanya, dia sangat merasa kehilangan sosk ibu yang istimewa.

Dia sangat mengerti ibu yang dia miliki begitu luar biasa, menerima, merawat, menjaga, mengajarkan dia sepenuh hati. Ibu adalah sosok yang sempurna dalam hidupku . Banyak orang yang menganggap remeh diriku, tapi aku istimewa baginya. ‘Aku Sayang Ibu’.
Itulah ibu, kita semua mempunyai pribadi yang berbeda-beda. Jangan pernah menyesal terhadap hidupmu, jangan pernah tidak bersyukur atas kekuranganmu. Bagi ibu kalian ISTIMEWA …….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar