Gadis sederhana, kurang percaya
diri, rajin, dan mau berusaha itulah aku. Aku adalah aku, aku hanya untuk
diriku sendiri, segala harapan, cita-cita, perasaan, dan isi hatiku hanyalah
milikku sendiri. Aku senang menulis, segala tentangku ada dalam tulisanku.
Mungkin kalian akan mengenalku dalam tulisan ini.
Sahabat ?
Apalah
arti sebuah Sahabat, semua orang hanya ku anggap sebagai teman biasa, teman
dimanapun, kapanpun, dan kondisi apapun kalian tetap teman. Yang ada dalam
pikiranku semua temanku hanyalah sebatas teman biasa, tidak ada yang begitu
istimewa dalam hubunganku dengan semua temanku, sebisa mungkin aku merasa
nyaman, senang dan kompak.
Hari
ini seperti biasanya, aku terbangun memulai kehidupanku, sekolah, belajar,
membantu orang tua, dan bermain. Hal yang paling menyenangkan sepanjang waktuku
adalah bermain, tertawa, bercerita bersama temanku. Difa, dialah sosok yang
membuat waktu bermainku sangat menyenangkan, bersama dia kami berdua sering
berhayal, bermimpi, dan bercerita tentang masa depan kami nanti .Banyak hal
yang berkesan, terkadang aku malu saat ingat masa itu, yang begitu luguh,senang
berhayal, dan bagi kami dunia ada dalam genggaman.
Aku
memiliki teman dimanapun aku berada, mereka semua begitu menyenangkan, aku
sangat sayang pada semua teman-temanku. Selepas dari Difa, hal yang aku lakukan
bersama temanku hanyalah rutinitas biasa, tidak ada hal yang terlalu istimewa.
Waktu bermain yang paling berkesan dalam hidupku, yang aku rasakan hanya saat
aku bersama Difa, disaat sedih, senang, maupun disaat aku bermasalah orang yang
paling memahami aku hanyalah Difa. Hampir sebagian orang mengatakan kami
bagaikan saudara yang selalu bersama.
Disaat
berulang tahun, kami selalu punya hal menarik yang kami lakukan untuk membuat
hari ulang tahun aku maupun dia menjadi lebih menyenangkan, seperti; membuat
pesta ulang tahun dibawah kolong meja, disaat ada hari penting yang terjadi
kami selalu mempunyai pemikiran untuk membuat menjadi lebih menarik. Itulah
kami , sosok yang sangat senang berhayal,dan berimajinasi.
Saat kami sakitpun, aku maupun dia tidak lupa
untuk saling menjenguk, aku tidak mau kehilangan dia, dia pun tak mau
kehilangan aku. Aku ingin selalu bersama dia sampai semua hayalan, mimpi, imajinasi,
harapan, dan cita-cita kami tercapai.
Semuanya
berubah, saat kami SMA. Aku mendapat sekolah yang aku inginkan demikian dia mendapat
sekolah dan jurusan yang dia inginkan. Saat itu aku memasuki sekolah yang
membuat aku lupa dengan dia, karna menurut aku sekolah itu bukan sekolah yang
mudah, sebagian besar waktuku hanya aku lakukan untuk belajar, mengerjakan
tugas dan membaca buku. Setiap kali dia mengajak ku bermain, aku pasti selalu
menolak, karna dia hanya akan mengganggu sekolahku. Itulah hal yang sangat aku
sesalkan hingga sekarang, kalau ada mesin yang dapat memutar waktu aku akan
memutarnya dan menginginkan masa itu kembali.
Tanggal
11 Maret, tepat hari ulang tahunnya. Aku ingat kalau waktu itu adalah hari
ulang tahunnya, namun karna tugasku terlalu banyak maka aku tidak sempat untuk
mengucapkan hari ulang tahunnya, dua hari setelah ulang tahunnya aku baru punya
waktu untuk mengucapkan ulang tahunnya, namun itu hanya melalui telepon. Hal-hal
yang selalu kami lakukan saat ulang tahun pun semua tidak terjadi lagi . Begitu
butanya hatiku untuk melupakan semuanya.
Mataku
sudah tertutup oleh semua kesibukan dan semua obsesiku, lama aku tak menyadari
ternyata selama itu dia sakit yang lumayan parah, beberapa kali dia masuk rumah
sakit, dan aku baru mengetahui akan hal itu saat aku pulang dari sekolah.
Sebenernya aku ingin sekali menjenguk dia tapi aku selalu tak punya waktu yang
tepat untuk menjenguknya.
Sampai
akhirnya…
Akupun
tak dapat lagi menemukannya….
Tanggal
2 April, aku dihubungi oleh orang tuanya kalo dia sudah tiada. Penyesalan,
kesedihan, kemarahan bersatu dalam hatiku.
Sepulang
sekolah aku langsung bergegas untuk melihat dia yang terkhir kalinya, disamping
dia aku berkata: “ Tolong buka matamu, aku janji setiap kau mengajak aku
bermain, aku akan menemanimu”. Tapi semuanya sudah terlambat, sekarang dia
sudah tidak ada lagi, penyesalan sudah tidak ada gunanya, waktupun sudah tidak
memberi kesempatan untuk kembali mengulang kebersamaan kita.
Sahabat ?
Aku
kini mengerti arti Sahabat…
Dialah
sahabat yang memberikanku makna sahabat…
‘Orang
yang istimewa, menerima aku apa adanya, mampu memahami hatiku, selalu memberikan
waktu disaat aku ingin dia. Sekarang aku dan dia adalah satu, walaupun dia
sudah menjadi kenangan, namun dia satu dalam jiwaku, hatiku. Aku
adalah Dia, Dia adalah Aku’.
Sekarang aku mencarimu, namun aku tidak akan
menemukanmu. Sekarang aku memanggilmu, namun aku tidak akan mendengar suaramu
lagi.
“Seseorang akan lebih berarti saat
kita kehilangannya”
PESANKU
UNTUK KALIAN…
UNTUK KALIAN…
1. Jangan
menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan kian
bahagia.
2. Jangan
menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan
termotivasi.
3. Jangan
menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain!
Maka kamu akan dipedulikan…
4. Jangan
menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu,
maka orang itu akan memahami kamu.
5. Jangan
menunggu waktu untuk melakukan yang terbaik bagi orang lain, berikanlah
sepanjang waktu untuk selalu memberikan yang terbaik.
:)
BalasHapusthx memotifasi saya baget